Latest News

Senyuman Dahlan Dikala Ditahan | Tetaplah Menulis Pak!

 pustamun.blogspot.com - Kaget juga Saat melihat 'berita penghancuran' alias 'breaking news' dari televisi. Dalam info tersebut Dahlan Iskan ditahan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Berita yg sangat singkat tapi eksklusif menusuk.

Sebelumnya, selama beberapa hari saya juga membaca info wacana investigasi Dahlan Iskan oleh Kejati Jawa Timur dalam koran Jawa Pos. Dalam info yg ditulis di Jawa Pos diberitakan bahwa Dahlan Iskan sangat membantu penyidik dalam pemeriksaan. Dalam info tersebut juga dijelaskan bahwa Dahlan Iskan sangat membantu kooperatif dan hanya diperiksa untuk melengkapi berkas untuk tersangka lain.

Tulisan ini tidak sedang mengulas info korupsinya. Tetapi mengulas Dahlan Iskan dari segi kepenulisan. Dahlan Iskan yakni orang media. Sebelum menjadi Dirut PLN dan Menteri BUMN (jabatan tertinggi selama karirnya mengabdi untuk negara), ia yakni dirut Jawa Pos.


Dia mengawali karir sebagai wartawan. Kemudian 'menyelamatkan' Jawa Pos dari kehancuran. Bahkan hingga menjadikannya koran nasional dengan jaringan yg sangat luas dan banyak. Bahkan mungkin mejadi satu-satunya koran nasional yg terbit di luar Jakarta.

Melalui koran yg kini dipimin oleh anaknya, Azrul, Dahlan Iskan memperlihatkan semangat positif dalam bentuk tulisan. Saat menjadi menteri BUMN, Dahlan punya kolom sendiri yg diberi nama manufacturing hope. Harapan dalam bidang manufaktur, sesuai dengan posisinya sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara.

Melalui manufacturing hope Dahlan Iskan berusaha menjelaskan kebijakan yg diambil. Tak langka juga Dahlan Iskan menjelaskan mengapa BUMN ini dan BUMN itu merugi, kendalanya, dan peluangnya. Melalui goresan pena itu pula, Dahlan Iskan telah memperlihatkan kepada masyarakat, setidaknya kepada saya selaku penikmat tulisannya, bahwa Indonesia mempunyai banyak sekali BUMN, ada yg kolaps, ada yg segan matipun tak mau (ini istilah yg dipakai Dahlan Iskan juga), ada pula yg berhasil bangkit.



BUMN yg berhasil bangun ini memang yg diatur khusus oleh Dahlan Iskan ibarat mengatur perusahaannya sendiri. Pemimpin BUMN yg dirasa tidak 'becus' diganti dengan tenaga gres yg energik, hasilnya dengan sokongan dari BUMN lain dan kementerian BUMN, berhasillah bangkit.

Melalui tulisan-tulisan dalam manufacturing hope pula Dahlan Iskan berusaha memperlihatkan optimisme terhadap seluruh warga bangsa Indonesia. Dia sering sekali memperlihatkan dan menyebutkan bahwa orang-orang Indonesia mempunyai keahlian yg tidak sanggup diremehkan di aneka macam bidang. yg menjadi kendala, hanya persoalan kebijakan pemerintah dan kesempatan bagi mereka (para ahli) untuk mengaplikasikan keahlian mereka untuk bangsa Indonesia.

Beberapa goresan pena Dahlan Iskan yg saya ingat adalah, orang Indonesia punya BUMN bidang peternakan dan perkebunana. Dahlan Iskan mendapatkan proposal dari orang-orang yg kompeten di bidang tersebut. Dia menyetujui jikalau ada lahan perkebunan juga sanggup dijadikan lahan penggembalaan ternak. Memang ini bukan hal baru, semenjak saya SD, 18 tahun lalu, sudah ada istilah tumpang sari. Memelihara ikan di sawah yg sedang ditanami padi. Padi panen, ikan juga panen. Hasil dua kali.

Sekali lagi, melalui tulisan-tulisannya, Dahlan Iskan telah menginspirasi dan menumbuhkan optimisme kepada warga Indonesia. Bahkan tulisan-tulisan Dahlan Iskan direproduksi dalam bentuk meme yg tersebar melalui jejaring sosial. Keliru satu kutipan dalam meme Dahlan Iskan yg paling ngetop (versi saya sendiri) yg pada dasarnya berbunyi: habiskan jatah gagalmu!

Dahlan Iskan, setelah tidak menjabat menjadi Menteri alasannya yakni berakhirnya masa kerja Kabinet SBY-Boediono, mencoba mendaftar untuk menjadi Keliru satu kandidat calon presiden. Tetapi alasannya yakni tidak berhasil mencalonkan diri, kemudian ia mendeklarasikan sumbangan kepada calon presiden nomor urut 2, Jokowi.

setelah Jokowi sukses memenangi pilpres, ia digadang-gadang lagi masuk menjadi menteri. Bahkan bebapa jajak pendapat daring memperlihatkan bahwa ia menerima sumbangan dari publik yg cukup besar. Hingga balasannya Jokowi tetapkan tim kabinetnya, namanya tidak pernah masuk.

Sejak Saat itu, Dahlan Iskan tetapkan untuk menjadi warga biasa. Tetapi ia tidak berhenti menulis. Dia tetap menulis melalui kolom New Hope masih dalam koran Jawa Pos. Dahlan Iskan tetap berbagi semangat optimisme melalui tulisan.

Masalah kemudian datang, ia disebut-sebut korupsi Saat menjadi dirut PLN. Dahlan Iskan disangka korupsid dalam pengadaan barang di PLN. Akhirnya ia menyangkalnya melalui tulisan. Publik lebih percaya kepada Dahlan Iskan. Takut koran Jawa Pos dianggap menjadi corong pribadi, Saat dijadikan tersangka, Dahlan Iskan memaparkan alasannya melalui portal gardudahlan.com. Melalui praperadiilan, Dahlan Iskan bebas dan status tersangka dilepskan darinya.

Kini, Dahlan Iskan kembali dijadikan tersangka. Melalui pernyataan singkat di depan awak media ia menyampaikan bahwa tidak kaget, dengan senyum sumringah khasnya. Menurutnya, ia sudah mengetahui bahwa ia sudah dibidik terus oleh penguasa Saat ini.

Dahlan Iskan juga menyampaikan bahwa, ia ditahan alasannya yakni tanda tangan berkas yg telah disiapkan oleh bawahannya. Dia tidak pernah korupsi, tidak pernah menerima gratifikasi, bahkan ia menyatakan bahwa ia nrimo mengabdi untuk negeri ini bahkan hingga tidak digaji. Tatapi justru dijadikan pesakitan.

Dulu, Saat menjadi tersangka, Dahlan Iskan masih sanggup menebarkan semangat positif melalui GarduDahlan. Sekarang ia ditahan di Rutan Medaeng, yg terang mustahil lagi ia menulis seCaranya langsung. Tetapi penulis yg hebat biasanya jadi lebih hebat Saat sedang ditahan.

Buya Hamka berhasil menuntaskan tafsirnya Saat ditahan. Pramoedya Ananta Toer justru menghasilkan tetralogi yg fenomenal Saat ditahan sebagai tahanan politik di Pulau Buru dan menulisn karyanya di kertas bungkus semen. Mungkin Dahlan Iskan juga bakal lebih keren tulisannya Saat di dalam tahanan.

Tanpa bermaksud melaksanakan justifikasi, setidaknya saya seCaranya pribadi menghormati si Koboi ini. Pemimpin yg keren dan lebih suka memaki sepatu kets daripada pantofel. Keliru tidaknya Dahlan Iskan, kita lihat prosesnya.

Tetap senyum Pak Dahlan!

Tabik!


0 Response to "Senyuman Dahlan Dikala Ditahan | Tetaplah Menulis Pak!"

Total Pageviews