Latest News

Pantun: Ketentuan-Ketentuan Atau Ciri-Cirinya, Contoh, Dan Caranya Menulisnya

pustamun.blogspot.com – Dalam postingan kali ini, dibahas pengertian pantun, ciri-ciri atau syarat-syarat pantun, referensi pantun dengan beberapa jenis dan tema, serta Caranya menulis pantun.

Pantun yakni karya sastra usang dalam genre puisi. Karena berupa karya sastra usang yg berupa puisi, maka pantun terikat oleh syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan. Penjelasan tersebut merupakan pengertian pantun seCaranya sederhana.

Pengertian Pantun lebih Komplit yakni sebagai berikut:
Pantun yakni karya sastra puisi usang yg terikat oleh ketentuan banyak baris, ketentuan banyak suku kata, dan ketentuan bunyi akhir, serta ketentuan isi pantun.

Pengertian pantun di atas didasarkan pada syarat-syarat pantun. Adapun syarat-syarat atau ciri-ciri pantun ada empat, yaitu:

  • -          Dalam satu bait terdiri dari empat baris
  • -          Dalam satu baris terdiri delapan hingga dua belas suku kata\
  • -          Bersajak a-b-a-b
  • -          Dua baris pertama (baris satu dan baris dua) merupakan sampiran; Dua baris terakhir (baris tiga dan baris empat) merupakan isi


Ketentuan-syarat atau ciri-ciri pantun di atas sanggup dijelaskan lebih lanjut dalam paparan di bawah ini:

Satu Bait ada Empat Baris
Sebuah pantun sanggup disusun dari beberapa bait. Misalnya pantun berkait, maka terdiri dari beberapa bait dalam satu karya pantun.  Tetapi dalam satu bait, dilarang terdapat lebih dari satu pantun.

Berikut ini yakni referensi pantun bertema pendidikan yg terdiri dari dua bait:

Buku ditumpuk tidak berjajar
Pensil diraut jangan dipatah
Semangat dipupuk untuk belajar
Sejak kecil sudah bersekolah

Pensil diraut jangan dipatah
Kertas dilipat juga ditata
Sejak kecil sudah sekolah
Besar kelak meraih cita-cita

Pantun di atas merupakan pantun berkait yg terdiri dari dua bait. Masing-masing bait di atas terdiri dari empat baris. Sehingga, total baris ada delapan baris.

Satu Baris Delapan hingga Dua Belas Suku Kata
Masing-masing baris dalam pantun dilarang keluar dari syarat ketentuan jumlah suku kata. Satu baris minimal terdiri dari delapan suku kata, sedangkan jumlah suku kata dalam satu baris pantun maksimal sebanyak dua belas sukukata.

Contoh Pantun Bertema Asmara atau Percintaan:

Beli rujak elok tanpa petai
Beli rujak di tokopedia
Duduk berdua di tepi pantai
Hati terasa senang bahagia

Baris pertama pantun di atas terdiri dari 10 suku kata. Baris kedua pantun di atas terdiri dari 9 suku kata. Baris ketiga terdiri dari 10 suku kata. Baris keempat terdiri dari 11 suku kata.

Caranya Mudah menghitung jumlah suku kata yakni dengan memahami batasan suku kata, yaitu rangkaian aksara dalam satu pengucapan. Juga disebut pengucapan satu tarikan nafas. Misalnya kata petai terdiri dari dua suku kata yaitu pe-tai sementara kata bahagia terdiri dari empat suku kata ba-ha-gi-a. Kedua kata tersebut (petai dan bahagia) meskipun sama-sama diakhiri dengan dua aksara vokal, pemenggalannya tidak sama. Pada kata petai rangkain aksara ai tidak sanggup dipisahkan pengucapannya pe-ta-i *.

Bersajak a-b-a-b
Maksud sajak yakni rima selesai masing-masing huruf. Penjelasan sajak a-b-a-b adalah, aksara selesai baris pertama sama dengan aksara selesai aksara ketiga, aksara selesai baris kedua sama dengan dengan aksara selesai baris keempat. Huruf selesai baris pertama dilarang sama dengan aksara selesai baris kedua.

Contoh pantun bersajak a-b-a-b bertema persahabatan

Ada kucing mengejar kuda
Karena kuda mangkir sekolah
Sahabat setia selalu ada
Meski senang maupun susah

Baris pertama pantun di atas

Baris 1-2 Sampiran; Baris 3-4 Isi

Sampiran yakni baris yg terdiri dari rangkaian kata yg tidak mempunyai maksud. yg dibutuhkan dalam sebuah sampiran ‘sekadar’ bunyinya yg pas. Maksudnya bunyi selesai yg pas. Juga jumlah suku kata yg pas. Biasanya sampiran berisi hal yg tidak masuk akal.

Isi yakni maksud dan inti yg ingin disampaikan dalam sebuah pantun.  Jadi, untuk menulis pantun yg perlu ditulis dan dipikirkan dulu yakni isinya. setelah selesai menulis baris ketiga dan keempat, gres kemudian menulis baris pertama dan kedua sebagai isi.

Contoh Pantun Bertema Lingkungan:
Ada belibis bermain kentongan
Kentongan dipukul nyaring suaranya
Ayo kita lestarikan lingkungan
Hidup sehat sejahtera semuanya

Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Sesuatu yg tidak penting dan tidak masuk akal. Bakal tetapi keberadaannya diharapkan sebagai syarat-syarat pantun. Seperti dalam referensi pantun di atas, ada belibis bermain kentongan; kentongan dipukul nyaring suaranya.
Sangat tidak masuk nalar seekor belibis bermain kentongan.



0 Response to "Pantun: Ketentuan-Ketentuan Atau Ciri-Cirinya, Contoh, Dan Caranya Menulisnya"

Total Pageviews