pustamun.blogspot.com - Mitos asal-usul merupakan mitos yg muncul untuk menjelaskan asal-usul sebuah benda atau kejadian. Mitos ini merupakan kisah yg berkembang dalam masyarakat. Terlepas dari benar tidaknya, mitos asal-usul telah menjadi kepercayaan dalam masyarakat. Mitos asal-usul buah kelapa yg berkembang dalam masyarakat Jawa menjadi Keliru satu contohnya.
Asal-usul Kelapa
Pada zaman dahulu ada sebuah keluarga petani kecil di sebuah dusun
. Keluarga tersebut hidup sederhana dan mencukupi keperluan hidupnya dengan menjadi petani. Setiap hari, suami istri dalam keluarga tersebut menggarap ladang untuk menghidupi keperluan mereka dan anak-anaknya. Keluarga ini sangat rajin dan ulet bekerja, namun hidupnya masih sangat kekurangan. Tidak sepenuhnya tercukupi dari kehidupan bertani dan berladang. Hingga pada suatu hari, Pak Tani sakit parah, alasannya tidak mempunyai biaya untuk membeli ramuan apalagi membawanya ke tabib. Oleh alasannya sakit parah yg tidak tertangani, keadaan Pak Tani semakin hari semakin kritis saja. Dalam keadaan kritis tersebut, Pak Tani berwasiat kepada Bu Tani dan anak-anaknya.
“Jika saya meninggal, kuburkanlah saya di belakang gubuk kita. Jika ada sesuatu yg tumbuh dari kuburanku, maka flora itulah yg kelak sanggup mencukupi kebutuhanmu dan anak-anak,” Pak Tani berpesan kepada Bu Tani.
setelah mengucapkan wasiat tersebut, risikonya Pak Tani meninggal dunia. Sesuai dengan harapannya, Bu Tani menguburkannya di belakang gubuk mereka.
Sekian hari setelah maut Pak Tani, dari dalam makam tumbuhlah sebuah tumbuhan. Awalnya hanya kuncup. Lambat laun flora terus berkembang, berdaun, berpohon besar tanpa cabang. setelah berbunga dan berbuah lebat Bu Tani dan anak-anaknya memanfaatkannya untuk mencukupi keperluan.
Seluruh bab dari flora yg semakin besar tersebut sanggup dimanfaatkan oleh keluarga Bu Tani. Lidinya untuk sapu. Daunnya dianyam sebagai atap rumah. Buahnya yg masih muda dimakan dan terasa sangat segar, yg masih masih kecil dimanfaatkan sebagai bumbu masak. Sabut buaya sanggup dijadikan tali dan keset. Batok kelapa yg keras sanggup dipakai untuk gayung dan sendok sayur. setelah berkembang banyak, pohonnya ditebang sebagai materi menciptakan rumah. Seluruh bab dari pohon yg tumbuh dari makam Pak Tani ini sanggup dimanfaatkan untuk mencukupi keperluan manusia.
Keluarga Bu Tani dan anak-anaknya sangat senang. Tetapi mereka kebingungan Saat hendak memberi nama pohon tersebut. Lalu Bu Tani ingat, dahulu hidupnya dan suaminya sangat menderita dan kesusahan. Tidak pernah mencicipi kebahagiaan. Dalam bahasa Jawa menderita disebut ‘kelapa’ atau dalam bahasa populernya ‘lara-lapa’. Utuk mengingat penderitaan dirinya dan suaminya dulu, maka Bu Tani menyebut buah itu dengan sebutan kelapa (Baca: kelopo). Maknanya: tumbuhan yg tumbuh dari penderitaan Sejak Saat itulah pohon tersebut disebut kelapa dan sampai sekarang masih banyak ditanam di bab belakang rumah. (Dituturkan oleh Siti Boniyem, Blitar - Jawa Timur. Sumber: Mitos dalam Tradisi Lisan Indonesia Karya Dr. Sukatman)
0 Response to "Mitos Asal-Usul Buah Kelapa Dalam Masyarakat Jawa"