Latest News

Laporan Penelitian

Tahap terakhir yang merupakan tahap paling penting dalam proses pelaksanaan penelitian yakni tahap menulis laporan hasil penelitian. Betapapun pentingnya teori dan hipotesis suatu penelitian, atau betapapun hati-hati dan telitinya rancangan dan pelaksanaan penelitian itu, atau bagaimanapun hebatnya penemuan-penemuan penelitian itu bila tidak dilaporkan secara tertulis. Peneliti membutuhkan komunikasi dengan pihak lain sehingga pengalaman penelitiannya sanggup menambah perbendaharaan untuk kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan (Margono, 2009:234).
A.    PENGERTIAN PROPOSAL PENELITIAN
Menurut Ary (2010:575) proposal penelitian yakni planning tertulis untuk sebuah proyek/penelitian yang bakal diserahkan kepada orang lain untuk dievaluasi.

B.     PENGERTIAN LAPORAN PENELITIAN
Menurut Cresswell (2012:266) sebuah laporan penelitian merupakan penyelesaian studi yang melaporkan sebuah penyelidikan atau eksplorasi masalah, identifikasi pertanyaan yang bakal diselesaikan, dan termasuk data yang dikumpulkan, dianalisis, dan ditafsirkan oleh peneliti.

C.    PERBEDAAN PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN
Proposal penelitian dan laporan penelitian hampir sama dalam banyak hal, perbedaan utama yakni bahwa proposal penelitian dihasilkan sebelum penelitian dimulai, sementara laporan penelitian disusun setelah penelitian selesai (Fraenkel & Wallen, 2009:617).
Selain hal tersebut ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan wacana proposal penelitian dan laporan penelitian (Fraenkel & Wallen, 2009:640):
       1.  Penelitian Proposal Versus Laporan Penelitian
• Sebuah proposal penelitian mengkomunikasikan  rencana peneliti untuk studi .
• Sebuah laporan penelitian berkomunikasi apa yang bergotong-royong dilakukan dalam studi dan apadihasilkan .
2.  Bagian Utama dari Proposal Penelitian atau Laporan
• Bagian utama yakni kepingan terbesar dari proposal atau laporan dan umumnya meliputi problem yang bakal diteliti (termasuk pernyataan dari problem atau pertanyaan ,hipotesis penelitian dan variabel, dan beberapa definisi); penelaahan terhadap sastra ; mekanisme (termasuk deskripsi sampel , instrumen untukdigunakan, desain penelitian, dan mekanisme yang harus diikuti; identifikasiancaman terhadap validitas internal; deskripsi dan justifikasi mekanisme statistik digunakan); dan (dalam proposal) anggaran biaya yang diharapkan .
• Semua kepingan dari proposal penelitian atau laporan penelitian harus konsisten dengan satu lain .
3.  Bagian Antik atau Berbeda untuk Penelitian Laporan
• Perbedaan  penting antara proposal penelitian dan laporan penelitian yakni bahwa laporan  penelitian  menyatakan apa yang dilakukan bukan apa yang bakal dilakukan dan termasuk hasil faktual penelitian . Dengan demikian , dalam sebuah laporan , deskripsi temuan terkait untuk masing-masing hipotesis penelitian atau pertanyaan disajikan , bersama dengan diskusi, temuan penelitian, menyiratkan  pengetahuan secara keseluruhan dan praktek .
• Biasanya , kepingan selesai dari laporan ini yakni persembahan beberapa saran untuk penelitian lebih lanjut.
 
D.    TUJUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
Tujuan dari proposal yakni untuk membantu seorang peneliti untuk memikirkan semua aspek penelitian dan mengantisipasi imbas problem dari penelitian (Cresswel, 2012:268). Proposal yang baik mendefinisikan:
1.  Memfasilitasi proses untuk mendapatkan izin untuk mengkaji obyek penelitian.
2.  Memberikan informasi kepada pihak yang berwenang sehingga mereka sanggup menentukan kemungkinan imbas penelitian di wilayah/tempat penelitian.
3.  Menyediakan kriteria untuk menilai kualitas proyek. Mereka mengevaluasi dan meninjau. Penelitian menggunakan kriteria tersebut . Mengetahui unsur-unsur yang tepat dalam proposal yang baik dan ketepatan dalam pelaksanaannya.
 
E.     JENIS-JENIS PENYAJIAN LAPORAN PENELITIAN
Menurut Cresswel (2012:268) laporan penelitian sanggup disajikan berupa (1) Tesis atau Disertasi, (2) Artikel jurnal, (3) Makalah Konferensi dan Proposal.
Sedangkan berdasarkan Ary (2010:605) sebuah laporan penelitian mungkin sanggup disajikan sebagai (1) Tesis atau disertasi, (2) artikel jurnal, (3) makalah konferensi. Sebuah pendekatan yang berbeda dalam pelaporan digunakan untuk setiap permasalahan ini.
1.      Tesis dan Disertasi
Tesis dan disertasi yakni laporan penelitian untuk kesiapan sebagai master dan doktor. Panjang tesis atau disertasi sanggup bervariasi, tergantung tradisi di setiap universitas.
Untuk mengembangkan disertasi atau tesis , peneliti pertama-tama menciptakan proposal , yang merupakan deskripsi formal planning untuk mengusut problem penelitian.. Proses ini dimulai dengan mempertimbangkan apa yang menjadi topik dalam planning sehingga pembaca sanggup memahami proyek. Langkah selanjutnya yakni untuk mengatur jenis penelitian yang bakal dikembangkan, penelitian kuantitatif atau kualitatif. Proses perencanaan awal ini diakhiri dengan presentasi proposal ke panitia.
2.      Artikel Jurnal
Peneliti mempersiapkan sebuah artikel jurnal untuk pembaca publikasi ilmiah serta untuk editor dan individu yang meninjau penelitian. Sebuah artikel jurnal bakal dipoles, laporan penelitian yang dikirim ke editor jurnal lebih pendek. Editor mengatur selama dua hingga tiga pengulas untuk memberikan komentar wacana penelitian. Editor kemudian menciptakan keputusan berdasarkan komentar pengulas, yang biasanya jatuh ke dalam salah satu keputusan dari tiga kategori: menerima, merevisi dan kirimkan kembali, atau menolak. Jika artikel diterima, editor menerbitkan dalam sebuah jurnal. Sebuah artikel jurnal jauh lebih pendek daripada tesis atau disertasi sebab keterbatasan halaman yang dikenakan oleh penerbit dan editor jurnal. Namun, artikel jurnal kualitatif lebih usang dari artikel jurnal kuantitatif sebab kutipan yang luas dan panjang diskusi deskripsi dan tema. Format jurnal kuantitatif dan kualitatif artikel bervariasi dari satu jurnal yang lain.
3.      Makalah Konferensi
Sebuah norma penelitian yakni bahwa individu secara terbuka sanggup menyebarkan laporan penelitian mereka sehingga informasi sanggup diakses oleh masyarakat umum. Salah satu cara untuk melaksanakan ini yakni dengan menyajikan makalah pada konferensi asosiasi profesional. Mengembangkan dan menyajikan makalah konferensi dari studi penelitian membantu untuk mempublikasikan penelitian, menyediakan masukan penelitian untuk resume, membantu untuk memajukan karya penulis dalam komunitas pendidikan riset, dan membangun pengetahuan di antara para peneliti menjelajahi topik/tema. Para penonton untuk konferensi mungkin peneliti, praktisi, atau pembuat kebijakan.
Para peneliti menyiapkan makalah konferensi untuk khalayak yang menghadiri konferensi sebagai peserta. Biasanya panjang makalah konferensi hampir sama dengan jurnal artikel, sekitar 25 halaman ditambah tabel, angka-angka, dan lampiran.
Sebuah proposal konferensi singkat untuk menjelaskan studi/penelitian di sebuah konferensi. Biasanya, proposal ini berjumlah sekitar tiga halaman dan peninjau menggunakannya untuk menentukan apakah mereka bakal mendapatkan penelitian penulis untuk presentasi di konferensi.

F.     STANDAR KETERBACAAN LAPORAN PENELITIAN MENURUT BERBAGAI PEMBACA
Bagi kelompok atau individu untuk mengerti dan berpotensi menggunakan temuan dari penelitian, anda menulis laporan dengan penelitian dengan cara yang diterima oleh khalayak yang dimaksudkan. Dengan demikian, hukum utamanya untuk menulis yakni menulis untuk pembaca. Pembaca yang berbeda menggunakan standar bervariasi, menyerupai yang ditunjukkan pada tabel 1.9.
Aturan dan mekanisme di perguruan tinggi dan universitas mengatur wacana kriteria yang digunakan oleh fakultas. Pengulas jurnal dan editor jurnal menggunakan kriteria yang ditentukan sekali dalam setahun dalam jurnal dan jurnal berbentuk web. Kriteria ditetapkan secara umum dengan standar yang mereka gunakan dalam mengulas subuah penelitian untuk publikasi. Jenis penelitian yang dicari untuk publikasi, dan pedoman bagi penulis untuk meninjau ketika pengiriman naskah. Para pembuat kebijakan dan praktisi pendidikan di sekolah dan forum pendidikan lainnya mengevaluasi penelitian dari segi kejelasan, kemudaha, dan kegunaan dalam penerapannya. Seminar pengulasan paper sering menggunakan petunjuk yang khusus untuk mengulas proposal yang diseminarkan. Singkatnya, peneliti perlu mempertimbangkan pembaca audience (pembaca) untuk mempelajari dan menggunakan kedua standar umum yang tersedia dalam sumber dan standar khusus penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Tabel Pembaca Penelitian
Pembaca
standar
Fakultas (pembimbing/komite)
1.      Standar yang digunakan berkaitan dengan bidang fakultas
2.      Standar yang digunakan oleh masing-masing fakultas.
3.      Standar yang digunakan oleh perguruan tinggi atau universitas
Pengulas Jurnal
1.      Menggunakan standar publikasi yang dicetak sekali dalam satu volume (jurnal)
2.      Memisahkan standar yang dipublikasikan pada penelitian kualitataif dan kuantitatif.
3.      Editor harus menyamakan persepsi antara pengulas
Pembuat Kebijakan
1.      Mudah dalam menafsirkan hasil
2.      Segera sanggup menerapkan hasil
3.      Kejelasan dan ringkasan ide
Praktisi pendidikan
1.      Relevan dengan problem dan isu dengan penelitian
2.      Mudah dalam mengidentifikasi hasil
3.      Mempraktekkan saran dari sebuah penelitian
Seminar Pengulas paper
1.      Apakah peneliti menyajikan materi yang tepat
2.      apakah usulan tersebut sesuai dengan tema konferensi atau prioritas untuk konferensi
3.      apakah ringkasan proyek ditulis dengan lengkap, jelas, terorganisir
Peneliti
1.      standar tertulis untuk penelitian (fakultas, journal, praktisi, seminar)
2.      standar terkait dengan lima elemen atau tuju tahap dalam proses penelitian
3.      standar yang terkait dengan kriteria kuantitatif dan kualitataif


G.    HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM PENULISAN LAPORAN
Penulis dalam praktik menulis laporan penelitian yang baik, yaitu:
1.    Menggunakan bahasa yang jelas/tidak bias
Ada 3 pedoman yang direkomendasikan oleh APA Style Manual (APA, 2010):
a.    Jelaskan individu pada tingkat yang sesuai kekhususan.
Jelek  : laki-laki atau wanita                     Baik     : laki-laki dan perempuan
Jelek  : lebih dari 62                          Baik     : usia 63-70
b.    Peka terhadap label untuk individu atau kelompok
§  Gunakan bentuk kata sifat
Jelek         : gay                            Baik     :laki-laki gay
§  Letakkan orang pertama, diikuti oleh frase deskriptif
Jelek         : penderita skizofrenia Baik     : orang didiagnosis skizofrenia
§  Gunakan kata benda paralel yang tidak mempromosikan satu kelompok sebagai standar atau dominasi atas kelompok lain.
Jelek         : bini                            Baik     : istri
c.    Akui partisipasi masyarakat dalam sebuah penelitian
§  Gunakan istilah impersonal
Jelek : subjek        baik : peserta
§  Gunakan kata sifat non stereo typical dan berisi
Jelek: perempuan tidak agresif     Baik : peserta tidak agresif
§  Gunakanidentitas budayatertentu.
Jelek : Indian Amerika                 Baik : Cherokee
§  Letakkan orang pertama, bukan cacat mereka.
Miskin: sakit metal                                   Baik : orang dengan penyakit mental
2.    Pemilihan kata-kata ilmiah yang sesuai dengan penelitian
Ketika menulis laporan penelitian, pilih kata-kata yang tepat diubahsuaikan dengan bidang penelitian. Hal ini bisa dilakukan dengan mengkonsultasikan dengan kamus istilah. Bahasa yang dipilihpun bahasa penelitian. Misal: istilah perabndingan dan hubungan yakni kata-kata yang baik digunakan dalam penelitian kuantitatif, sedangkan eksplor dan inovasi baik digunakan dalam penelitian kualitatif.

3.    Perhatikan sopan santun dalam menulis hasil penelitian
Etika penulis:
a.    Laporan jujur. Peneliti tidak meniru data untuk mendukung hipotesis, ataupun menghilangkan hasil yang kurang sesuai dengan harapan
b.    Berbagi hasil penelitian. Peneliti menciptakan laporan yang bisa dinikmati, dibaca, dan dimanfaatkan oleh khalayak luas, dalam bentuk ekspresi maupun tertulis.
c.    Menahan diri dari duplikasi. Laporan harus mencerminkan independensi penulis, tidak mengirimkan atau menggunakan karya orang lain.
d.   Mewaspadai potensi problem penelitian, menyerupai kepentingan, ekonomi, dsb. Yang bisa menyebabkna hasil penelitian menjadi bias.
e.    Penulis yakni yang berkontribusi utama. Penulis merumuskan dari kepingan awal hingga akhir, tidak gampang memuatkan pandangan gres dari orang lain.
4.    Melihat dengan sudut pandang yang konsisten
Peran peneliti dalam penelitian tentu bervariasi. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti berperan sebagai orang ketiga serba tahu. Sedangkan penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai orang pertama dan setiap pengalamannya pribadi ditulis dalam laporan penelitian.
5.    Seimbang antara desain penelitian dan konten
Peneliti bisa menyeimbangkan keidealan desain penelitian, namun juga memperhatikan konten atau isi penelitian. Misal yang termasuk dalam desain atau model penelitian yaitu pengambilan sampel, sedangkan yang termasuk konten atau isi penelitian yaitu metode pembelajaran, materi pelajaran, dsb.
6.    Adanya koneksitas yang konsisten
Peneliti harus bisa menghubungkan bagian-bagian dalam laporan penelitian, sehingga bisa memberikan peluang diskusi bagi para pembaca. Misal variabel prestasi belajar, maka di setiap kepingan selalu menggunakan istilah prestasi belajar, bukan nilai atau hasil berguru (meskipun maksudnya sama).
7.    Judul singkat dan jelas
Ada 2 komponen naskah laporan penelitian yangsangat penting yaitu judul dan abstrak. Judul tidak lebih dari 12 kata, menghindari kata yang berlebihan, memiliki makna yang jelas. Judul merupakan kata kunci atau kepala bagi penelitian.

Judul penelitian kuantitatif berdasarkan APA (2010), meliputi:
a.    Variabel bebas dan variabel terikat tercantum berurutan
b.    Peserta penelitian
c.    Lokasi penelitian
Judul penelitain kualitatif, komponennya meliputi:
a.    Fenomena pusat/utama yang sedang diteliti
b.    Peserta penelitian
c.    Lokasi penelitian

H.    BENTUK PROPOSAL PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI

 Format proposal penelitian kuantitatif dan kualitatif berdasarkan Cresswel (2012:269) adalah:
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
Halaman judul
Abstrak
Pendahuluan
     Pernyataan masalah
     Tujuan dan Pertanyaan Penelitian        (Hipotesis)
     Perspektif teori
     Definisi istilah
     Pembatasan dan keterbatasan penelitian
Kajian Pustaka
Metode
     Desain penelitian
     Prosedur, instrument, reabilitas, validitas
     Analisis Data
     Hasil Awal
     Potensi Masalah Etika
Jadwal, anggaran dan Garis besar kepingan awal
Referensi
Lampiran
Halaman judul
Abstrak
Pendahuluan
     Pernyataan Masalah
     Tujuan dan pertanyaan penelitian
     Pembatasan dan keterbatasan
Prosedur
     Desain dan metode kualitatif
     Tempat pelaksanaan penelitian dan  sampel tetap
     Prosedur analisis data
     Peran peneliti dan Potensi problem etika
    Metode validasi
Hasil penyelidikan awal
Antisipasi hasil penelitian sementara
     Kajian Pustaka (yang boleh memilih)
Jadwal, anggaran dan garis besar kepingan awal
Referensi
Lampiran

Gambar 9.2 mengilustrasikan format proposal penelitian kuantitatif dan kualitatis untuk tesis dan disertasi. Topik dalam kedua format bertujuan untuk memberi citra wacana ide-ide besar wacana penelitian yang bakal dilaksanakan.
Dalam format untuk proposal penelitian kuantitatif, terbagi menjadi tiga kepingan utama yaitu: pendahuluan, kajian pustaka, dan metode. Dalam format untuk proposal penelitian kualitatif, bakal terlihat standar yang kurang terstruktur. Proposal penelitian kualitatif menyediakan format yang fleksibel dan terbuka bagi peneliti. Namun, sangat penting bagi peneliti kualitatif untuk memberikan informasi yang cukup kepada pembaca untuk meyakinkan mereka wacana manfaat penelitian (Cresswel, 2012:269).


I.       SISTEMATIKA  PENULISAN LAPORAN
Penelitian dengan struktur yang terang bakal gampang dipahami dan gampang dibaca, sekalipun materi penelitian tersebut kompleks. Struktur fisik penelitian adalah organisasi yang mendasari topik membentuk struktur untuk laporan penelitian. Ada 4 teknik untuk memahami struktur laporan penelitian:
1.      Pendekatan termudah yakni dengan memeriksa berbagai tingkat judul yang digunakan dalam penelitian. Judul ini adalah petunjuk jalan yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan poin utama dalam sebuah penelitian.
2.      Carilah enam langkah dalam proses penelitian. Semua laporan, baik kuantitatif maupun kualitatif, harus berisi latar belakang masalah penelitian, kajian pustaka, pernyataan tujuan dan pertanyaan/hipotesis, pengumpulan data, analisis data dan interpretasi, dan format pelaporan.
3.      Carilah pertanyaan penelitian (hipotesis) dan jawaban peneliti dalam menjawab pertanyaan (hipotesis). Setiap pertanyaan yang diajukan, peneliti bakal memberikan jawaban.
4.      Terakhir, akrablah dengan struktur dari banyak sekali jenis laporan, pendekatan menggunakan penelitian kuantitatif maupun kualitatif.
Ada 2 macam struktur laporan penelitian, yaitu:
a.    Desain Struktur Kuantitatif
       Struktur laporan kuantitatif ditunjukkan pada gambar berikut:
Tubuh laporan terdiri dari lima bagian utama. Bagian ini sama dengan lima bagian yang biasanya ditemukan dalam laporan kuantitatif yang diterbitkan. Dengan mengetahui struktur ini bakal membantu peneliti dalam membaca dan memahami penelitian untuk mencari informasi. Artikel jurnal, isi dari materi kepingan depan dan bagian belakang cukup terbatas karena keterbatasan tempat. Sedangkan disertasi atau tesis, peneliti menjelaskan masalah yang lebih banyak untuk membantu pembaca memahami organisasi penelitian. Abstrak yakni salah satu bagian materi depan yang merupakan pilihan dalam laporan, tetapi jika ditulis dalam bentuk lengkap untuk mencakup semua elemen abstrak, membantu pembaca mengidentifikasi bagian-bagian utama dari penelitian. Bagian lain dari tubuh penelitian adalah "Metode" diskusi. Bagian ini cenderung bervariasi dari satu laporan penelitian yang lain karena prosedur yang berbeda penulis gunakan untuk desain penelitian mereka.
b.   Desain Struktur Kualitatif
Ada beberapa pendekatan alternatif yang bisa dipertimbangkan untuk menulis penelitian kualitatif:
1.    Pendekatan Scientific ini menyerupai dengan penelitian kuantitatif di mana semua atau sebagian besar dari lima bagian (pendahuluan, review sastra, metode, hasil, dan diskusi).
2.    Pendekatan Storytelling dapat memiliki struktur yang bervariasi. Penulis menggunakan perangkat sastra (contohnya, metafora, analogi, plot, klimaks) dan persuasif, menulis kreatif untuk menyajikan penelitian.
3.    Pendekatan Thematic meliputi diskusi yang luas tentang tema-tema utama yang muncul dari analisis data kualitatif. Seringkali, pendekatan ini menggunakan kutipan yang luas dan kaya detail untuk mendukung tema. Seringkali tema tersebut saling berkaitan dan dimasukkan dalam desain kualitatif tertentu seperti grounded theory, etnografi, atau desain naratif.
4.    Pendekatan Descriptive memuat penjelasan rinci tentang orang dan tempat untuk membawa narasi. Penelitian model ini mungkin menyampaikan kehidupan sehari-hari dari individu.
5.    Pendekatan Theoritical adalah ketika penulisan dimulai dengan teori (contohnya, studi kasus berorientasi secara teoritis), berakhir dengan teori (contohnya, grounded theory), atau memodifikasi teori yang ada berdasarkan pandangan peserta.
6.    Pendekatan Experimental, Alternative, atau Performance sanggup mencakup laporan penelitian kualitatif dalam bentuk puisi, cerita fiksi, drama, atau account yang sangat personal, yang disebut autoethnography.

       Berikut bakal disajikan laporan penelitian kualitatif, perbandingan antara pendekatan scientific dan storytelling.
1)   Struktur ilmiah kualitatif (qualitative scientific structure)
Peneliti memuatkan prosedur rinci penyelidikan dan mengikuti bentuk umum laporan penelitian yang meliputi pengenalan, prosedur, temuan, dan diskusi. Namun, sebuah laporan kualitatif ilmiah tetap berbeda dari format kuantitatif standar. Dalam pendekatan ilmiah kualitatif, memakai istilah prosedur bukan metode, dan temuan bukan hasil.
2)   Struktur cerita kualitatif (qualitative storytelling structure)
Pendekatan ini lebih fleksibel dalam menulis laporan kualitatif, artinya penelitian diungkapkan melalui deskripsi, refleksi penulis dalam mengartikan data, pemahaman yang lebih besar dari fenomena tersebut, dan kembali ke sikap penulis pada topik. Format ini sanggup ditemui dalam desain penelitian kualitatif seperti etnografi dan penelitian naratif.


Pada prinsipnya, semua laporan penelitian harus ditulis lengkap secara metodologis dan dituntut kebenaran materialnya secara sempurna. Sistematika laporan penelitian untuk penelitian akademik (skripsi, tesis, disertasi) maupun untuk penelitian proyek sudah ada ketentuan masing-masing.
Sebagian besar universtas memiliki panduan yang menjelaskan gaya pilihan bentuk laporan penelitian sesuai kebutuhan (Ary, 2010:605). Berikut merupakan urutan dan komponen tesis atau disertasi secara umum menyerupai yang dijelaskan dalam kebanyakan gaya manual:
1. Preliminary pages
    a. Title page
    b. Abstract
    c. Acceptance page
    d. Acknowledgments or preface
    e. Table of contents
    f. List of tables
    g. List of figures
2. Text
     a. Introduction
         (1) The problem
         (2) The hypothesis(es)
         (3) Significance of the problem
         (4) Definitions of terms
     b. Review of literature
     c. Methods
        (1) Participants (subjects)
        (2) Procedures
        (3) Instruments
     d. Results
        (1) Presentation of data
        (2) Analysis of data
 e. Discussion
     (1) Interpretation of i  ndings
     (2) Implications
     (3) Applications
 f. Conclusions and summary
     (1) Conclusions
     (2) Summary
3. Supplementary pages
        a. References
 b. Appendixes
 c. Vita (if required)







Sedangkan berdasarkan Fraenkel dan Wallen (2009:  ) contoh sistematika penulisan laporan penelitian yakni sebagai berikut:
  
    Secara lengkap sistematika laporan penelitian berdasarkan Pedoman Penyusunan Tesis dan Disertasi Program Pascasarjana UNY yakni sebagai berikut :
SAMPUL LUAR
HALAMAN KOSONG
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I      : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Identifikasi Masalah
C.     Pembatasan Masalah
D.    Rumusan Masalah
E.     Tujuan Penelitian
F.      Manfaat Penelitian
G.    Definisi Operasional
BAB II     : LANDASAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA
A.    Kajian Teori
B.     Kajian Penelitian yang Relevan
C.     Kerangka Pikir
D.    Hipotesis Penelitian atau Pertanyaan Penelitian
BAB III   : METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
B.     Pendekatan dan Metode Penelitian
C.     Tempat dan Waktu Penelitian
D.    Populasi dan Sampel
E.     Teknik dan Instrumen Penelitian
F.      Analisis Data
BAB IV   : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Hasil Penelitian
B.     Pembahasan Hasil Penelitian
C.     Keterbatasan Penelitian
BAB V     : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.    Simpulan
B.     Implikasi
C.     Saran

I.    PENJELASAN SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN
Adapun klarifikasi dari sistematika laporan penelitian yakni :
1.         SAMPUL LUAR
Sampul luar sebagai hard cover. Halaman sampul memuat judul, lambang universitas, nama lengkap dan NIM, maksud penulisan, nama jadwal studi/jurusan/program pascasarjana, nama universitas, dan tahun penyelesaian.
 Judul harus dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menarik, jelas, ringkas dan komunikatif, sebab judul ini bakal tergambar wacana problem penelitian, tujuan penelitian, populasi, metode, dan teknik penelitian (Zainal Arifin, 2012:293).
Menurut Sandjaja dan Albertus Heriyanto (2011:261) dalam penulisan judul penelitian hendaknya mengadung unsur berikut :
a.       Variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian.
b.      Hubungan antar variabel penelitian.
c.       Subyek Penelitian.
Sedangkan berdasarkan Ary (2012:606) judul penelitian hendaknya sanggup menggambarkan hakekat penelitian itu dengan sesingkat mungkin. Maka taktik yang baik bagi peneliti yakni dengan memutuskan terlebih dahulu kata kunci apa yang ingin dijadikan indeks studi itu.
2.         HALAMAN KOSONG
Halaman kosong dimaksudkan sebagai pembatas antara sampul dan isi penelitian (skripsi,tesis atau disertasi).
3.         HALAMAN JUDUL
Isi halaman judul sama dengan halaman sampul luar, dicetak pada kertas HVS berwarna putih dengan tinta hitam dan tidak diberi nomor halaman.
4.         ABSTRAK
Menurut Fraenkel dan Wallen (2009:625) ajaib adalah ringkasan singkat dari laporan penelitian secara keseluruhan. Hal ini biasanya tidak lebih dari satu atau dua paragraph dan diketik pada halaman terpisah dengan kata Abstrak berpusat di kepingan atas halaman . Biasanya , ajaib berisi pernyataan singkat penelitian problem , hipotesis , deskripsi sampel , diikuti dengan ringkasan singkat dari mekanisme itu, termasuk deskripsi instrumen yang digunakan, bagaimana data dikumpulkan , hasil penelitian , dan kesimpulan peneliti .   
Secara umum ajaib yaitu uraian singkat, tetapi komprehensif wacana skripsi, mulai dari judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, landasan teori dan hipotesis (jika ada), hasil temuan hingga dengan  kesimpulan dan saran. Abstrak diketik satu spasi dan maksimal satu halaman. Pada kepingan selesai ajaib harus ditulis kata kunci (key word).
5.         LEMBAR PERNYATAAN
Lembar pernyataan yaitu sebuah format pernyataan dari mahasiswa wacana keaslian karya tulis ilmiah yang dibuatnya dan bukan hasil jiplakan. Format tersebut harus dibentuk dan ditandatangani oleh mahasiswa yang bersangkutan.
6.         LEMBAR PERSETUJUAN
Lembar memuat bukti persetujuan akademik pembimbing. Dosen pembimbing harus menandatangani surat tersebut dan diketahui oleh Ketua Jurusan/Program Studi.
7.         LEMBAR PENGESAHAN
Lembar pengakuan memuat bukti pengakuan administratif dan akademik dari tim penguji atau dewan penguji dan Direktur Program.
8.         HALAMAN PERSEMBAHAN
Halaman persembahan bukan merupakan suatu keharusan. Halaman ini dimaksudkan untuk memberikan kesan atau penghargaan kepada orang-ornag yang memiliki arti penting bagi peneliti. Pengungkapan persembahan harus menggunakan gaya bahasa yang wajar, lugas, dan tidak emosional.
9.         KATA PENGANTAR
Kata Pengantar yaitu ungkapan/uraian pengantar dari penulis wacana ruang lingkup permasalahan penelitian. Dalam kata pengantar dikemukakan pula ucapan terima kasih kepada banyak sekali pihak yang telah membantu menuntaskan karya tulis ilmiahnya. Ucapan terima kasih ini tidak dibentuk secara terpisah tetapi merupakan kepingan dari kata pengantar.
10.     DAFTAR ISI
Daftar Isi memperlihatkan perincian dan sistematika isi laporan penelitian secara keseluruhan, berupa judul dan subjudul berikut nomor halamannya, sehingga memberi kemudahan bagi para pembaca untuk untuk mencari hal-hal penting dalam laporan penelitian. Untuk nomor halaman sebelum kepingan satu, kecuali sampul luar dan sampul dalam, menggunakan angka Romawi kecil, menyerupai i, ii, iii, dan seterusnya, sedangkan mulai dari halaman satu kepingan satu hingga dengan halaman terakhir laporan penelitian menggunakan angka Arab, menyerupai 1, 2, 3 dan seterusnya.
11.     DAFTAR TABEL
Daftar tabel yaitu suatu daftar yang menyajikan nama/judul tabel secara berurutan dalam laporan penelitian, mulai dari tabel pertama hingga dengan table terakhir. Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, beserta nomor halaman tempat tabel tersebut disajikan. Setiap tabel diberi judul dan nomor halaman. Nomor tabel diurutkan untuk setiap bab. Judul tabel ditulis dengan abjad besar utnuk setiap abjad awal pada setiap kata. Nomor urut kepingan dan nomor urut tabel dicantumkan di atas tabel yang bersangkutan.
Contoh 1 :
Tabel 1.2 Nilai Matakuliah Evaluasi Pembelajaran……………….     5
Keterangan :
Angka 1 memperlihatkan nomor urut bab, dan angka 2 memperlihatkan urutan tabel.
Contoh 2 :
Tabel 1   Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Yang Diteliti ……………6


12.     DAFTAR GAMBAR
Daftar gambar yaitu suatu daftar yang menyajikan nama/judul gamabr secara berurutan dalam laporan penelitian, mulai dari gambar pertama hingga dengan gambar terakhir. Daftar gambar (foto, skema, grafik atau peta) disusun dengan sistematika nomor urut (angka arab), judul gambar beserta nomor halaman tempat gambar tersebut disajikan. Setiap gambar ditulis dengan hruf besar untuk setiap abjad awal pada setiap kata. Nomor urut kepingan dan nomor urut gambar dicantumkan di bawah gambar yang bersangkutan.
Contoh 1 :
Gambar 2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri………………..9
Keterangan :
Angka 2 memperlihatkan bab, dan angka 3 memperlihatkan gambar
Contoh 2 :
Gambar 1  Sifat siklus Belajar …………………….27
13.     DAFTAR LAMPIRAN
Daftar lampiran yaitu suatu daftar yang menyajikan nama/judul lampiran-lampiran secara berurutan. Daftar lampiran disusun dengan sistematika nomor urut (angka arab), judul  lampiran beserta nomor halaman.
Contoh :
Lampiran 1 :  Hasil Perhitungan Chi-Square ……………….3
14.     BAB I : PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan berfungsi sebagai kerangka dasar pemikiran dalam pelaksanaan suatu penelitian yang secara sistematis dan logis memberi justifikasi terhadap landasan teori, pendekatan, dan metodologi penelitian, mekanisme penelitian hingga pada kesimpulan dan saran.
Adapun klarifikasi dari setiap kepingan dalam kepingan satu (pendahuluan) yakni :
a.    Latar Belakang Masalah
b.    Identifikasi Masalah
c.    Pembatasan Masalah
d.   Rumusan Masalah
e.    Tujuan Penelitian
f.     Manfaat Penelitian
g.    Definisi Operasional
15.     BAB II : LANDASAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi kajian pustaka yang relevan dengan judul, hasil penelitian yang relevan, kerangka piker dan hipotesis atau pertanyaan penelitian. Dalam kepingan ini, peneliti ahrus mengemukakan konsep-konsep ilmiah, prinsip, dan bahan-bahan pustaka lainnya (teoretis) serta hasil-hasil penelitian terdahulu (empiris) yang relevan dengan permasalahan penelitian. Landasan teoretis dan empiris tersebut harus dikaji secara mendalam, kritis, objectif, dan sistematis, sehingga terang lingkup dan konstruknya. Seorang peneliti jarang bahkan mustahil menjalankan kegiatan penelitiannya tanpa bekerjasama dengan teori, sebab teori sanggup memainkan kiprah tertentu, yaitu menandakan hubungan-hubungan di antara aktivitas-aktivitas yang diamati. Suatu teori sanggup digunakan untuk memprediksi sifat dari suatu fenomena yang lain.
Dalam mengemukakan konsep atau teori tertentu, penelliti tentu banyak mengutip dari banyak sekali sumber. Sumber sanggup diambil dari buku teks, ensiklopedia, kamus, jurnal ilmiah, laporan penelitian, makalah seminar, prosiding, tesis ataupun disertasi. Sumber dari internet yang boleh digunakan yakni artikel yang dimuat oleh website pusat-pusat kajian atau penulis yang memiliki reputasi bukan dari blog. Sumber dari hand out atau materi pembelajaran tidak diperkenankan sebab belum mengalami uji public melalui publikasi. Bab kajian teori ini bukan sekedar kumpulan kutipan, tetapi harus dibahas dan disintesiskan oleh peneliti. Setiap kutipan harus ada klarifikasi terlebih dahulu sebelum masuk ke kutipan berikutnya. Mahasiswa tidak diperkenankan mengutip dari skripsi, tesis, atau disertasi kecuali temuan atau hasil penelitiannya. Perlu diingat, kutipan cukup yang pada dasarnya saja.
Menurut Zainal Arifin (2012:299) Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan sangat penting untuk dijadikan acuan, sebab :
a.          Menghindari terjadinya duplikasi
Penelitian yang dilakukan hendaknya kelanjutan dari penelitian sebelumnya, sehingga sanggup saling melengkapi dan membentuk satu kesatuan yang utuh dan bermakna.
b.         Sebagai materi rujukan untuk memperkaya khazanah penelitian yang sedang dilakukan terutama dalam membangun landasan teori, pembahasan dan simpulan.
c.          Sebagai materi pembandingan terutama dalam menentukan lokasi, waktu, populasi, dan sampel.
Setelah dipelajari secara mendalam wacana landasan teoretis dan empiris, kemudian membangun hipotesis. Sebaiknya hipotesis ditempatkan dalam kepingan dua setelah kajian teoretis dan empiris, sebab logikanya hipotesis dibangun setelah mempelajari teori.
Menurut Ary (2010:207) pada kepingan tinjauan pustaka berisi tinjauan ekstensif dari literatur yang bekerjasama dengan problem yang bakal diteliti. Jangan hanya mendaftar dan mempelajari satu per satu, melainkan mensintesis temuan mereka dan memperlihatkan kesepakatan dan ketidaksepakatan di antara mereka. Juga bagaimana memperlihatkan hubungan temuan mereka dengan problem penelitian.
16.     BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menyajikan klarifikasi rinci wacana metodologi. Dalam kepingan ini harus terang tertulis dan memberikan informasi yang cukup semoga peneliti yang lain bisa membaca kepingan ini dan mereplikasi penelitian anda. Dalam sebuah penelitian kuantitatif, kepingan ini biasanya memiliki sub kepingan dengan informasi wacana peserta, desain penelitian, variabel dan penggunaan, materi yang digunakan untuk mengumpulkan data, prosedur, dan lokasi penelitian. Pada kepingan atas peserta, contohnya memberitahukan jumlah peserta, bagaimana mereka dipilih, dan karakteristik utama mereka menyerupai usia, jenis kelamin, dan ras/etnis. Dalam kepingan ini, kita juga perlu memberikan informasi wacana validitas dan reliabilitas dari langkah-langkah yang digunakan (Ary, 2010:207).
Bab ini biasanya terdiri dari:
a.       Jenis Penelitian
b.      Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan dan metode mana yang bakal digunakan sangat bergantung pada bentuk rumusan problem penelitian. Peneliti harus menentukan dan menentukan metode mana yang tepat sesuai dengan rumusan masalah, menyerupai metode historis, deskriptif, eksperimen, ekspos fakto, penelitian serta pengembangan dan lain-lain.
c.       Tempat dan Waktu Penelitian
d.      Populasi dan Sampel
Pada kepingan ini, tentukan apa, siapa dan berapa banyak populasinya. Jika dilakukan penelitian terhadap sampel, maka harus diperhatikan syarat utama sampel, yaitu harus representative. Untuk itu, tentukan berapa banyak dari populasi yang bakal dijadikan sampel (sampling) sesuai dengan karakteristik populasi.
e.       Teknik dan Instrumen Penelitian
Menurut Zainal Arifin (2012:300) Beberapa hal yang patut dipertimbangkan peneliti dalam menentukan instrument penelitian yakni :
1)  Instrumen yang dipilih hendaknya instrument yang paling tepat untuk mengungkap data penelitian yang diperlukan,
2)  Ada kesiapan dan kesediaan dari responden untuk memberikan data,
3)  Instrumen penelitian harus memiliki nilai praktis, dalam arti gampang dalam penyusunannya termasuk penggunaan dan pengolahannya,
4)  Instrumen penelitian yang digunakan sanggup menghemat waktu, tenaga, dan biaya, tanpa mengorbankan isi.
Pada kepingan ini, peneliti harus mengemukakan dan menjelaskan teknik-teknik apa yang bakal digunakan, dan untuk mengumpulkan data wacana apa. Sejalan dengan teknik yang bakal digunakan, maka disusunlah alat pengumpul datanya taua yang sering di sebut dengan isntrumen penelitian. Misalnya, teknik observasi maka instrumennya yakni pedoman observasi. Jika tekniknya tes dan angket, maka instrumennya yakni tes dan angket. Teknik dan instrument penelitian ini disusun sesuai dengan perincian karakteristik variabel-variabel penelitian.
f.       Analisis data
Pada kepingan ini harus dijelaskan teknik dan langkah-langkah analisis data yang dilakukan. Teknik mana yang bakal digunakan sangat bekerjasama erat dengan rumusan problem yang diteliti dan jenis data yang dikumpulkan. Jika datanya bersifat nominal, maka teknik pengolahan data sanggup dilakukan dengan statistic deskriptif (deduktif), menyerupai presentase, rata-rata, median, dan mode. Apabila datanya berbentuk interval, ordinal, atau mungkin rasio, maka sanggup digunakan statistic inferensial (induktif), menyerupai uji-hipotesisi, korelasi, t-tes, chi-square, dan sebagainya, baik yang bersifat parametrik maupun nonparametrik.
17.     BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari tiga bagian, yaitu deskripsi hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. Hasil penelitian disusun berdasarkan urutan rumusan problem dan pertanyaan penelitian/hipotesis. Deskripsi hasil penelitian sanggup meliputi : hasil uji-coba instrumen penelitian, deskripsi hasil data penelitian, dan uji-hipotesis.
Bagian pembahasan merupakan kepingan penting dari penelitian dan letaknya terpisah dari sub kepingan hasil penelitian. Bagian ini memuat telaah kritis terhadap penelitian dengan menggunakan perspektif barbagai teori yang relevan yang telah dibahas pada kepingan dua, sehingga sanggup diketahui apakah hasil penelitian tersebut mendukung teori atau bertentangan.
Keterbatasan penelitian merupakan keterbatasan yang terkait dengan metodologi bukan keterbatasan terkait dengan waktu, biaya, atau logistic penelitian. Keterbatasan penelitian juga tidak terkait dengan jumlah sample atau variabel penelitian sebab hal ini telah ditentukan sebelumnya (by designe). Untuk penelitian tindakan kelas pada kepingan ini perlu ada sub kepingan wacana Refleksi Perolehan Pengetahuan Peneliti.
18.     BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Bab ini memuat tiga sub kepingan yaitu simpulan, implikasi, dan saran. Simpulan yakni berupa balasan pertanyaan penelitian dan hasil uji hipotesis sekaligus merupakan pemecahan permasalahan yang ada pada rumusan amsalah. Simpulan bukanlah ringkasan atau rangkuman, melainkan makna yang diberikan peneliti terhadap pemabhasan hasil penelitian. Implikasi yakni konsekuensi lebih lanjut dari temuan dalam kesimpulan atau dengan pengertian lain sesuatu yang perlu dilakukan, baik dalam bentuk pikiran maupun tindakan berdasarkan simpulan yang diambil. Biasanya “implikasi” menggunakan bahasa saran tetapi belum operasional. Saran merupakan rekomendasi yang ditujukan banyak sekali pihak terkait dengan hasil penelitian dan menggunakan bahasa yang operasional. Implikasi dan saran harus sesuai dengan hasil penelitian pada simpulan.
19.  DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat identitas semua buku, jurnal, laporan penelitian, referensi dari internet, dan sumber-sumber yang diacu yang digunakan dalam landasan teori dan pembahasan hasil penelitian (bagian isi). Sumber yang pernah dibaca tetapi tidak dikutip dalam penelitian (bagian isi) dihentikan dicantumkan dalam daftar pustaka. Sebaliknya semua sumber yang disebut dalam kepingan isi harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
20.  LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran memuat semua dokumen atau materi penunjang yang digunakan atau dihasilkan dalam penelitian, yang dianggap terlalu mengganggu bila dimasukkan dalam kepingan isi. Lampiran antara lain berupa surat izin penelitian, instrument penelitian, rumus-rumus, dan penghitungan statistic yang dipakai, mekanisme penghitungan, hasil uji coba instrument, dan sejenisnya.
Selain itu, lampiran untuk penelitian kualitatif antara lin, contoh transkrip wawancara yang disahkan responden, hasil reduksi dan abstraksi, catatan lapangan (fields note), bukti-bukti FGD dan atauDelphi. Lampiran diberi nomor secara urut berdasarkan urutan mekanisme penelitian, dan nomor halamannya merupakan kelanjutan dari nomor halaman kepingan inti.

J.    BAHASA DAN TATA TULIS
Menurut Buku Pedoman Tesis dan Disertasi UNY (2013:41) Penulisan dalam bahasa Indonesia menggunakan ragam ilmiah dengan karakteristik :
1.      Penggunaan ragam bahasa Indonesia yang disempurnakan,
2.      Penggunaan istilah baku,
3.      Penggunaan kata yang bermakna lugas,
4.      Konsisten dalam penggunaan kata dan istilah,
5.      Penggunaan unsur-unsur gramatikal (subyek dan predikat) dalam kalimat,
6.      Penggunaan awal me- dan ber-, secara eksplisit dan konsisten,
7.      Penggunaan kata kiprah (dan, dari, daripada, dll) secara tepat, eksplisit dan konsisten,
8.      Paragraf memuat sebuah pandangan gres pokok secara utuh terdiri atas minimal dua kalimat (pernyataan dan pendukung),
9.      Memiliki kepaduan makna dan struktur antarkalimat dan antarparagraf,
10.  Menghindari penggunaan bentuk persona (kita, saya, saya,dll).
Tata tulis laporan penelitian dalam makalah ini bersumber dari buku Pedoman Tesis dan Disertasi UNY tahun 2013 yang telah mengikuti standar penulisan karya ilmiah internasional, yaitu Publication Manual yang diterbitkan oleh the American Phychologigal Association (APA).  Adapun tata tulis laporan penelitian meliputi :
1.      Kertas
Laporan penelitian diketik pada kertas berwarna putih, berukuran kuarto (21,5 cm x 28 cm), dengan berat 80 gram. Apabila di dalam naskah memerlukan kertas khusus menyerupai kertas millimeter untuk grafik, kertas kalkir untuk skema atau petadan sejenisnya, sanggup digunakan kertas diluar ukuran yang telah ditentukan, yang dilipat sesuai dengan ukuran kertas naskah.
2.      Pengetikan
a.       Menggunakan spasi ganda.
b.      Tanda baca menempel pada kata didepannya (contoh: kertas, pensil, dan tinta).
c.       Jarak setelah tanda baca :
1)   Setelah tanda baca titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:) satu ketukan dengan kata didepannya.
2)   Kurung buka dan kurung tutup (…) ditulis tanpa ketukan dengan kata/angka di dalamnya.
3)   Garis miring (/) ditulis tanpa ketukan terhadap kata sebelum dan sesudahnya.
d.      Judul tabel atau gambar yang terdiri dari dua baris atau lebih, ditulis dengan jarak satu spasi. Penulisan judul menggunakan abjad yang sama dengan naskah, dengan abjad capital setiap awal kata, kecuali kata tugas. Nama tabel diletakkan di atas tabel sedangkan nama gambar diletakkan di bawah gambar.
e.       Daftar Pustaka :
1)   Jarak antarbaris dalam satu pustaka yakni satu spasi.
2)   Jarak antar pustaka yakni dua spasi.
3.      Batas Tepi Pengetikan
Batas tepi pengetikan ditentukan sebagai berikut :
Tepi atas          : 4 cm
Tepi bawah      : 3 cm
Tepi kiri           : 4 cm
Tepi kanan       : 3 cm
4.      Pengetikan Alinea Baru
Pengetikan alinea gres dimulai pada abjad keenam (10 mm) dari batas kiri alinea. Setiap alinea minimal terdiri dari dua kalimat.
5.      Pengetikan Bab, Subbab, dan Anak Subbab
a.       Nomor kepingan dan judul kepingan diketik ditengah-tengah batas kanan  dan kiri (center). Lihat hirarkhi penulisan dan penomoran kepingan dan sub bab. Nomor kepingan ditulis dengan angka romawi, judul kepingan ditulis dengan hruf capital, serta ditebalkan (bold).
b.      Pengetikan judul subbab dan nomor subbab dimulai dari tepi kiri. Huruf awal setiap kata dalam judul subbab ditulis dengan abjad capital kecuali kata kiprah (dan, di, ke, dari, untuk, yang) yang tidak pada awal judul. Penomoran subbab menggunakan abjad capital (A, B, C, dst), judul subbab ditebalkan (bold).
c.       Pengetikan anak subbab dimulai dari tepi kiri. Huruf awal setiap kata dalam anak subbab ditulis dengan abjad capital kecuali kata kiprah (dan, di, ke, dari, untuk, yang) yang tidak ada pada awal judul. Penomoran anak subbab menggunakan angka arab (1, 2, 3, dst).
6.      Huruf
Huruf yang digunakan yakni Times New Roman font 12
a.      Penomoran
1)   Penomoran Halaman
     Nomor halaman diletakkan di kepingan bawah tengah, dua spasi di bawah baris terakhir naskah. Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dimulai dari kepingan pendahuluan hingga lampiran. Halaman-halaman sebelumnya (halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dll) menggunakan angka romawi kecil.
2)   Penomoran rumus-rumus Matematik
     Jika di dalam laporan penelitian terdapat beberapa rumus atau persamaan matematik, penomorannya menggunakan angka arab yang ditempatkan di tepi kana, di antara dua tanda kurung.
3)   Hiararki Penggunaan Nomor dan huruf
     Urutannya :
     I. PENDAHULUAN (ditengah-tengah)
     A.  Aaaaaa Aaaaaa(mulai dari kiri halaman)
     1. Bbbbb
           a.   Ccccccc
                 1) Dddddd
                      a) Eeeee
                        (1) Ffffff
                               (a)  Gggggg
     Semua judul kepingan dan subbab ditulis dengan abjad tebal.
b.      Huruf miring dan Huruf Kapital
Penggunaan abjad miring dan abjad capital dalam kepingan isi laporan penelitian mengikuti hukum yang ditetapkan dalam Pedoman Ejaan yang disempurnakan. Penggunaan abjad miring dalam nasakh laporan penelitian utnuk menuliskan kata atau kalimat dalam bahasa gila atau bahasa daerah. Penggunaan abjad miring dan abjad capital dalam penulisan daftar pustaka mengikuti hukum penulisan daftar pustaka.
c.        Penyajian Tabel dan Gambar
1)  Tabel
      a)   Tulisan “Tabel”, nomor tabel, dan judul tabel dicantumkan di atas tabel, di tengah-tengah antara tepi kanan dan tepi kiri.
      b)    Judul tabel ditulis di bawah nomor tabel dengan jarak satu spasi.
      c)   Nomor tabel di dalam teks menggunakan angka arab, berurutan, dari kepingan pertama hingga kepingan terakhir.
      d)   Nomor tabel dalam lampiran menggunakan angka arab dimulai dengan nomor 1.
      e)   Setiap tabel disajikan tidak lebih dari satu halaman Itidak terpotong). Tabel yang melebihi satu halaman diletakkan di dalam lampiran.
2)    Gambar
     Gambar meliputi foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema, dan objek lain ynag sejenis. Penyajiannya mengikuti ketentuan sebagai berikut :
        a)    Tulisan “Gambar”, nomor gambar, dan judul gambar diletakkan di bawah gambar, di tengah antara tepi kiri dan kanan.
       b)    Judul gambar ditulis di bawah nomor gambar dengan jarak satu spasi.
      c)     Nomor gambar di dalam teks menggunakan angka arab, berurutan, dari kepingan pertama hingga kepingan terakhir.
      d)    Nomor gambar dalam lampiran menggunakan angka arab dimulai dengan nomor 1.
d.      Kutipan
1)   Cara Menulis Kutipan Langsung
       Kutipan pribadi ditulis sama persis dengan yang tertulis di dalam sumber aslinya, baik mengenai bahasa maupun ejaan. Kutipan yang terdiri atas empat baris atau lebih diketik satu spasi, dimulai pada ketukan keenam dari tepi kiri, tanpa tanda petik (“). Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke teks, diketik menyerupai ketikan teks, diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“). Apabila dipandang perlu, beberapa kata sebelum kepingan dikutip sanggup dihilangkan dan diganti dengan tanda ellipse (tiga titik berderet).
Sumber kutipan pribadi ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, nomor halaman. Nama penulis gila ditulis nama keluarga (Bailey, 2006:12), dan untuk nama Indonesia diubahsuaikan dengan nama aslinya (Sutrisno HAdi, 2005: 113), kecuali yang menggunakan nama marga, penulisannya sama dengan nama penulis gila (Nasution, 2004: 201).
2) Cara menulis kutipan tidak langsung
     Kutipan tidak pribadi merupakan intisari dari goresan pena yang disajikan dalam bahasa penulis. Kutipan tersebut ditulis dengan spasi rangkap sama menyerupai teksnya.
Sumber kutipan tidak pribadi ditulis sebagaimana kutipan langsung.
e.       Penulisan Nama Penulis Sumber Acuan
1)  Penulisan Nama Penulis dalam Bagian Inti Tesis atau Disertasi
            Pada prinsipnya, untuk penulis yang namanya terdiri atas lebih dari satu kata (bagian), yang mengandung nama marga, nama keluarga, atau nama sendiri, penulisan namanya dalam kepingan inti tesis atau disertasi dilakukan dengan hanya menuliskan kata terakhir.
a)  Nama pengarang gila dan bukan ber-“nama Cina”, pada umumnya kepingan terakhir dari namanya merupakan nama marga. Penulisan namanya di dalam kepingan inti tesis atau disertasi hanya nama terakhirnya saja.
b)  “Nama Cina’ biasanya dimulai dengan nama marganya. Oleh sebab itu, penulisannya di dalam kepingan inti tesis atau disertasi sama dengan apa yang tertulis dalam naskah sumber yang diacu.
c)  Untuk orang Indonesia yang namanya terdiri lebih dari satu kata atau bagian, maka yang ditulis dalam kepingan inti tesis dan disertasi hanya kata terakhir dari nama tersebut. Tidak mempedulikan apakah kata terakhir tersebut nama marga, nama keluarga, atau nama sendiri. Untuk orang Indonesia yang namanya terdirii lebih dari satu kata atau bagian, bila nama kepingan depan erupakan nama baptis, penulisan dalam kepingan inti tesis atau disertasi dilakukan dengan tanpa menuliskan nama baptis itu.
d)  Naskah/dokumen yang belum dipublikasikan belum layak untuk dijadikan referensi.
e)  Jika pola merupakan Peraturan Pemerintah atau Undang-undang, atau buku Pedoman, penulisannya dalam kepingan inti.
Contoh 1.
Dalam Peraturan Pemerintah Tahun 1998 Nomor … disebutkan bahwa …
Contoh 2.
Tentang penerimaan dana sudah ditentukan bahwa yang berhak mengumpulkan dana yakni dewan sekolah (Peraturan Pemerintah Nomor ……………….,2001)
Contoh 3.
Dalam Undang-undang Pendidikan ….(Undang-Undang, 2002) disebutkan bahwa …
Contoh 4.
Tentang pendirian institusi itu sudah ditentukan bahwa yang berhak mendirikan yakni yayasan (Undang-undang, 2002).


2) Penulisan Nama Penulis di dalam Daftar Pustaka
     Contoh:
Nama Pengarang dalam Sumber yang Diacu
Nama Pengarang dalam Bagian Inti
Nama Pengarang dalam Daftar Pustaka
Anton M. Moeliono
Moeliono
Moeliono, A.M.
Djemari Mardapi
Mardapi
Mardapi, D.
James William Wilson
Wilson
Wilson, J.W
Jan de Lange
de Lange
de Lange, J.

3)  Kesesuaian antara Sumber yang Diacu di dalam Bagian Inti dan Isi Daftar Pustaka
a)  Setiap sumber yang diacu di dalam kepingan inti tesis atau disertasi harus terdapat di dalam daftar pustaka.
b)  Sumber yang tidak disebut (tidak diacu) di dalam kepingan inti tesis atau disertasi dihentikan dicantumkan di dalam daftar pustaka.
f.       Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka mengikuti sistem APA (American Psychological Association), dengan sedikit perubahan atau penyesuaian, yaitu :
1)   Jika penulis atau pengarang pustaka lebih dari seorang, antara nama penulis atau pengarang terakhir dan penulis atau pengarang sebelumnya dihubungkan dengan tanda ‘&’. Bukan kata ‘dan’, bukan pula kata ‘and’.
2)   Istilah ‘et al’. digunakan bila penulis atau pengarang berjumlah lebih dari tiga orang.
3)   Penulisan pustaka hasil penyuntingan dan terjemahan dilakukan sesuai dengan contoh.
4)   Penulisan isian daftar pustaka yang berupa buku mengikuti urutan: nama pengarang, tahun terbit, nama buku, kota tempat penerbit, dan nama penerbit. Penulisan nama pengarang sesuai dengan ketentuan di kepingan 2) di atas. Apabila pemilik nama tersebut berperan sebagai penyunting buku, di belakang nama diberi tanda (Ed.).
5)   Catatan kaki (footnote) untuk menyebutkan sumber tidak dipergunakan.
Contoh Penulisan Nama dalam Daftar Pustaka
Pengarang berjulukan Robert Kersmis Sembiring. Didalam daftar pustaka ditulis Sembiring, R.K., sebagai berikut :
Sembiring, R.K. (1989). Analisis Regresi. Bandung: Penerbit ITB.
Contoh Penulisan entry dalam Daftar Pustaka
1)   Artikel jurnal, seorang pengarang
       Mellers, B.A. (2000). Choice and the relative pleasure of consequences. Psychological Bulletin, 126, 910-924.
2)   Artikel jurnal, dua hingga tiga orang pengarang
      Saywitz, K.J., Mannarino, A.P., & Cohen, J.A. (2000). Treatmen for sexually abused children and adolescents. American Psychologist, 55, 1040-1049.
3)  Artikel jurnal, lebih dari tiga orang pengarang
     Wolchik, A.A., et.al, (2000). An experimental evaluation of theory_based mother dan mother-child programs for children of divorced. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 68, 843-856.
4)   Artikel majalah
       Kandel, E.R., & Squire, L.R. (2000, Nopember 10). Neuroscience: Breaking down scientific barriers to tehe study of brain and mind. Science, 290, 1113-1120.
5)   Artikel Newsletter, yang ada nama pengarangnya
      Brown, L.S. (1993, Mei). Antidomination pelatihan as a central component of diversity in clinical psychology education. The clinical Psychologist, 46, 83-87.
6)  Artikel Newsletter, yang tidak ada nama pengarangnya
     The new health-care lexicon. (1993, September). Editor, 4, 1-2.
7)  Artikel surat kabar, yang tidak ada nama penulisnya
     Obat gres memperlihatkan penurunan tajam risiko kematian dengan kegagalan jantung. (1993, 15 Juli). Suara Surya, p.12.


8)  Artikel surat kabar, yang ada nama penulisnya
            Suryakusuma, H. (2002, Agustus 1). Pendidikan biaya tinggi di alam otonomi. Suara Surya, p. 13.
9)  Buku edisi ketiga dengan pengarang memiliki “Jr.” sebagai kepingan namanya.
      Mitchell, T.R., & Larson, J. R., Jr. (1987). People organizations: An introction to organization behavior (3rd ed.) Newyork: McGraw-Hill.
10)  Buku diterbitkan oleh forum pemerintah, tanpa nama pengarang
     Australian Bureau of Statistics. (1991). Estimated resident population by age sex in statistical local area New South Wales, June 1990 (No. 3209. 1). Canberra, ACT: Australia Bureau of Statistics.
11)  Buku hasil penyuntingan dua orang
       Gibbs, J.T., & Huang, L.N. (Eds.). (1991). Children color: Psychological interventions with minority youth. San Fransisco, CA: Jossey-Bass.
12)  Buku, tidak ada nama pengarang atau penyunting
              Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (993). Springfield, MA: Merriam-Webster.
13)  Buku hasil revisi
        Rosenthal, R. (1987). Meta-analytic procedures for social research (Rev. ed.). Newbury Park, CA: Sage.
14)  Ensiklopedi, ada nama penyuntingnya (editor)
       Sadie, S. (Ed.). (1980). The new grove dictionary of music and musicians (6th ed., Vols. 1-20). Londong: Macmillan.
15)  Buku terjemahan
        Laplace, P.S. (1951). Karangan filosofis wacana peluang. (Terjemahan Anton Simbolon & Bachrun Naution). Newyork: Dover. (Buku orisinil diterbitkan tahun 1814)
16)  Artikel dalam buku suntingan dengan dua orang penyunting
        Bjork, R.A. (1989). Retrievel inhibition as an adaptive mechanism in human memory. DAlam H.L. Roediger III & F. I. M. Craik (Eds.), Varietes of memory & Consciousness (PP. 309-330). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum and Associates.
17)  Laporan dari forum pemerintah, tanpa pengarang
                           National Institute of Mental Health. (1990). Clinical pelatihan in serious mental illness (DHHS Publication No. ADM 90-1679). Washington, DC: U.S. Government Perinting Office.
18)  Proceedings yang diterbitkan secara berkala
       Cynx, J., Williams, H., & Nottebohm, F. (1992). Hemispheric differences in avian song discrimination. Proceedings of the National Academy of Sciences, USA, 89, 1372-1375.
19)  Makalah yang disajikan dalam suatu seminar atau konferensi
        Sularno, A. & Budima, M. (1991, Januari). Data awal wacana tanda-tanda trauma pada anak-anak. Makalah disajikan dalam Seminar Pencegahan Salah Asuhan Anak, di Universitas Negeri Yogyakarta.
20) Disertasi doktor, yang diterbitkan oleh Disertation Abstract International (DAI)
      Ross, D.F. (1990). Unconscious transference and mistaken identity: When a witness misidentifies a familiar but innocent person from a lineup ( Disertasi doktor Cornell University, 1990). Disertation Abstract International, 51, 417.
21)  Disertasi doktor, yang tidak diterbitkan
        Dedi Edi Wartomo. (1989). Analisis interpersonal bulimia: Badan normal dan tubuh gemuk. Disertasi doctor tidak diterbitkan, Universitas Hayam Wuruk, Yogyakarta.
22)  Tesis magister, yang tidak diterbitkan
        Tri Daryanti. (2002). Praksis pendidikan dalam keluarga gelandangan: Kasus gelandangan di bawah jembatan kanal timur kota Semarang. Tesis magister, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
23)  Tesis master, yang tidak diterbitkan
       Almeida, D.M. (1990). Father’s participation in family work: Consequences for father’s stress and father-child relations. Tesis master, tidak diterbitkan, University of Victoria, British Columbia, Canada.
24)  Artikel di internet, tetapi amteri cetaknya diterbitkan dalam jurnal
        Van den Bos, G., Knapp, S., & Doe, J. (2001). Role of references elements in the selection of resources by psychology undergraduates [Versi elektronik]. Journal of Bibbliographic Research, 5 117-123.
25)  Artikel dalam jurnal, yang jurnalnya hanya terbit dalam internet
         Fredrickson, B.L. (7 Maret 2000). Cultivating positive emotions to optimize health and well-being. Prevention & Treatment. 3, artikel 0001a. Diambil pada tanggal 20 November 2000, dari http://journals.apa.org/prevention/volume3/pre0030001a.html
26)  Undang-Undang
         Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, wacana Sistem Pendidikan Nasional.
27)  Peraturan Pemerintah
        Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah RI Nomor 19, Tahun 2005, tenytang Standar Nasional Pendidikan.

J.      KESALAHAN YANG SERING DILAKUKAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN
Menurut Dvorak dalam Ary (2011: 539) sering terjadi kesalahan-kesalahan dalam penyusunan penelitian. Berikut ini yakni beberapa daftar kesalahan:
a.      Judul laporan penelitian
Terlalu panjang dan tidak mencerminkan dengan tepat problem yang dpecahkan. Artinya judul itu lebih luas atau lebih sempit daripada problem yang dikemukakan.


b.      Masalah penelitian
1)      Pernyataan dan analisis masalah, pembatasan masalah, batasan istilah, dan tujuan penyelidikan tidak disebutkan bahkan terpencar-pencar di dalam laporan sehigga mempersulit peneliti dalam memutuskan masalah.
2)      Manfaat problem tidak berarti apa-apa (semata sebab untuk mendapatkan gelar dan bukan sebab untuk memperoleh pengalaman profesional yang berharga)
3)      Pernyataan problem terlalu bertele-tele atau berbelit-belit
4)      Analisisnya tidak berhasil menuntaskan konsep problem permasalahan.
5)      Batasan istilah untuk memperoleh pengertian yang terang wacana penyelidikan tidak disajikan.  
c.       Tinjauan kepustakaan yang berkaitan
Kaitan kepustakaan tidak jelas. Seringkali peneliti memasukkan beberapa tinjauan pustaka yang mungkin memiliki keterkaitan yang rendah bahkan tidak terkait sama sekali. Selain itu terkadang menggunakan materi pustaka yang tidak asli, padahal materi yang orisinil gampang diperoleh.
d.      Metode penelitian dan prosedurnya
Metode penelitian dan mekanisme yang digunakan belum sesuai.
1)      Instrumen penelitian belum diuji cobakan.
2)      Jumlah sample yang terlalu banyak atau terlalu sedikit
3)      Analisis data tidak tepat (statistika)
e.       Hasil penelitian
1)      Data yang belum diproses namun sudah disajikan. Bentuk yang digunakan terlalu kasar bagi pembaca untuk bisa memperoleh manfaat maksimum dari hasil penelitian.
2)      Hasil tidak lengkap
3)      Hasil tidak ditempatkan pada perspektif yang tepat
4)      Penafsiran hasil penelitian dicampur adukkan dengan dengan rangkuman hasil penelitian.
5)      Generalisasi yang dibentuk melampaui data yang telah dikumpulkan. Generalisasi juga hanya didasarkan pada tinjauan pustaka yang berkaitan bukan pada hasil penelitian.
K.    CARA MENGEVALUASI KUALITAS PENELITIAN
Kriteria untuk mengevaluasi kualitas penelitian berbeda tergantung pada evaluator.Evaluator mungkin fakultas, editor jurnal dan pengulas, atau pembuat kebijakan. Evaluator mencari karakteristik yang berbeda dari penelitian kuantitatif atau kualitatif yang baik. Meskipun tidak ada standar yang ditetapkan ada, beberapa pedoman umum mungkin digunakan untuk mengevaluasi penelitian. Menurut Creswell (2012: 283) dalam penelitian kuantitatif yang paling mengkhawatirkan yakni aspek yang bekerjasama dengan pengumpulan data, analisis data, dan pelaporan hasil penelitian. Sedangkan dalam penelitian kualitatif tentang pengumpulan data juga, subjektivitas peneliti dan kesadaran diri peneliti.
Baik selama melaksanakan proses penelitian dan proses menarik kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti perlu berhati-hati untuk menjaga kualitas penelitian. Hasil penelitian yang berkualitas sanggup memberikan donasi pada kemajuan ilmu pengetahuan, peningkatan kualitas dalam praktek pendidikan dan kebijakan pendidikan. Oleh sebab itu, peneliti perlu mempertimbangkan beberapa kriteria yang sanggup digunakan untuk mengevaluasi penelitian. Penelitian kuantatif dan penelitian kualitatif memiliki  karakteristik yang berbeda, namun ada beberapa pertanyaan secara umum yang sanggup digunakan untuk mengevaluasi penelitian yaitu:
a.       Apakah penelitian memenuhi standar untuk dipublikasikan?
b.      Apakah penelitian memiliki kegunaan bagi sekolah?
c.       Apakah penelitian sanggup memberikan kemajuan bagi kebijakan pendidikan?
d.      Apakah penelitian sanggup menambah pengetahuan ilmiah wacana suatu topik atau problem penelitian?
e.       Apakah penelitian ditujukan untuk memecahkan problem pendidikan?
  1. Standar penelitian kuantitatif
Dalam studi yang dilakukan terhadap 128 artikel penelitian kuantitatif pendidikan Hall, Word, dan Comer dalam Creswell (2012: 283) menemukan beberapa kekurangan secara spesifik yaitu:
a.       Kurangnya validitas dan reliabilitas dalam prosedur pengumpulan data
b.      Kelemahan dalam desain penelitian
c.       Keterbatasan penelitian tidak dijelaskan
d.      Desain penelitian tidak sesuai dengan problem penelitian
e.       Pemilihan sampel tidak tepat
f.       Hasil analisis tidak dilaporkan secara jelas
g.      Metode penelitian yang digunakan tidak tepat untuk menganalisis data
h.      Asumsi tidak terang dinyatakan
i.        Metode pengumpulan data tidak dideskripsikan secara jelas.
Secara garis besar, permasalahan yang umum terdapat pada penelitian kuantitatif terkait pada aspek pengumpulan data, analisis, dan pelaporan hasil penelitian
Perspektif lain untuk mengevaluasi kualitas penelitian kuantitatif yang dijelaskan oleh  Tuckman dalam Creswell (2012: 284) ada beberapa kriteria kuantitatif untuk mengevaluasi penelitian kuantitatif yaitu:
a.       masalah penelitian, terkait dengan pertanyaan apakah problem penelitian terang dinyatakan, lengkap, akurat, serta menawarkan  nilai teoritis dan praktis?
b.      kajian pustaka, terkait dengan pertanyaan apakah kajian pustaka jelas, relevan, terkini, kutipan dan referensi yang digunakan tepat?
c.       Hipotesisi dan variabel, terkait dengan pertanyaan
-          Apakah hipotesis dan tipe hipotesis yang digunakan?
-          Apakah penelitian memperlihatkan adanya variabel independent, variabel dependent, variabel kontrol?
-          Apakah terdapat definisi operasional untuk variabel yang diteliti?
-          Apakah terdapat kontrol terhadap variabel gila yang sanggup mensugesti peserta atau generalisasi hasil penelitian?
-          Apakah ada manipulasi terhadap variabel-variabel tertentu ?
d.      Desain penelitian, terkait dengan pertanyaan apakah desain penelitian sudah diidentifikasi, apakah langkah-langkah penelitian yang digunakan valid dan sanggup diandalkan, apakah pilihan uji statistik sudah tepat?
e.       Hasil penelitian dan pembahasan, terkait dengan pertanyaan apakah hasil penelitian sesuai dengan maslah penelitian, bagaimana taraf signifikansinya, apakah pembahasan kesimpulan konsisten dengan hasil penelitian.


  1. Standar penelitian kualitatif
Kriteria untuk laporan penelitian kualitatif yang baik sangat bervariasi tergantung pada penitikberatan dari peneliti. Ketika kita menilai penelitian kualitatif harus dilihat dari sudut pandang secara filosofis, mekanisme atau partisipatif. Sudut pandang filosofis menekankan pada ide-ide filosofis di balik penelitian kualitatif, prosedural menekankan pada pentingnya pengumpulan data yang ketat terkait banyak sekali bentuk data dan analisisnya, partisipatif menekankan pada pentingnya kerja sama antara peneliti dan peserta.
Tiga set standar untuk mengevaluasi kualitas penelitan kualitatif:
a.       Lincoln’s (1995) Philosophical Criteria:
-          Standar yang ditetapkan dalam penyelidikan terhadap suatu masyarakat
-          Kedudukan: penulisan harus memperlihatkan kejujuran dan keaslian wacana perilaku dan kondisi masyarkat di sekitar peneliti.
-          Komunitas: peneliti terjun pribadi dan melayani keperluan masyarakat dimana penelitian dilakukan.
-          Voice artinya bunyi dari peserta harus sesuai dengan kenyataan, apa adanya dan tidakada intervensi.
-          Subjektivitas: peneliti perlu memiliki kesadaran tinggi terhadap perubahan sosial dalam proses peneltian
-          Reciprocity: adanya timbal balik antara peneliti dengan yang diteliti
-          Sacredness of relationships : peneliti harus menghormati dan bekerja sama dengan baik atas dasar persamaan dengan subjek.
-          Sharing privileges: peneliti bisa menyebarkan manfaat dengan masyarakat yang menjadi subjek penelitian.
b.      Creswell’s (2007) Procedural Criteria:
-          Penelitian kualitatif  ini menekankan pada proses pengumpulan data yang ketat, dan melibatkan beberapa bentuk data, data yang luas, dan jangka waktu yang panjang dalam mengumpulkan data lapangan.
-          Penelitian konsisten terhadap perkiraan filosofis dan karakteristik pendekatan kualitatif dalam penelitian, dimana peneliti bertindak sebagai instrument pengumpulan data dan fokus pada pandangan subjek yang diteliti.
Berikut ini daftar untuk menilai kualitas penelitian atau untuk mengevaluasi kualitas laporan penelitian kuantitatif berdasarkan Creswell (2012: 286) terkait dengan enam langkah dalam penelitian:
  1. Judul penelitian
-          Apakah judul penelitian mencerminkan adanya variabel independent dan variabel dependent?
-          Apakah judul penelitian menggambarkan perbandingan baik antar kelompok atau hubungan antar variabel?
-          Apakah judul penelitian memberikan peserta dan lokasi penelitian?
  1. Pernyataan masalah
-          Apakah pernyataan problem memperlihatkan adanya problem pendidikan untuk diteliti?
-          Apakah peneliti memberikan bukti bahwa problem tersebut penting untuk diteliti?
-          Apakah ada indikasi bahwa peneliti mendapatkan problem penelitian melalui  hasil pencarian literatur masa kemudian atau dari pengalaman pribadi?
-          Apakah problem penelitian sesuai denga pendekatan kuantitatif?
-          Apakah perkiraan penelitian knsisten dengan pendekatan?
  1. Kajian Pustaka
-          Apakah kajian wacana variabel independent dan dependent diuraikan secara jelas?
-          Apakah penulisan kajian pustaka dalam penelitian mengikuti gaya APA (American Psychological Association)?
  1. Tujuan, Hipotesis, dan Pertanyaan Penelitian
-          Apakah peneliti menentukan pernyataan tujuan penelitian?
-          Apakah pernyataan tujuan jelas, dan memperlihatkan hubungan variabel, subjek penelitian dan tempat penelitian?
-          Apakah hipotesis atau pertanyaan penelitian yang ditulis?
-          Apakah hipotesis atau pertanyaan penelitian menunjukkan variabel utama dan subjek penelitian?
-          Apakah pernyataan tujuan dan hipotesis atau pertanyaan penelitian mengandung komponen utama yang bakal membantu pembaca memahami penelitian?
-          Apakah penulis mengidentifikasi teori atau penjelasan untuk hipotesis atau pertanyaan?
  1. Pengumpulan Data
-          Apakah penulis menyebutkan langkah-langkah pengumpulan data terhadap subjek penelitian dan tempat penelitian dengan jelas?
-          Apakah strategi yang digunakan dalam pengambilan sampel probabilitas sesuai dengan  aturan?
-          Apakah peneliti menggunakan instrument yang yang baik, valid dan reliabel untuk mengukur variabel?
-          Apakah instrument yang digunakan tidak menjadikan bias atau kesalahan dalam penelitian?
  1. Analisis dan Hasil Data
-          Apakah statistik yang dipilih untuk analisis data sesuai dengan pertanyaan penelitian, hipotesis, variabel, dan skala pengukuran?
-          Apakah analisis data tepat untuk mengatasi masalah penelitian?
-          Apakah data terwakili secara memadai dalam tabel dan gambar?
-          Apakah hasil penelitian sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan mengatasi masalah penelitian?
-          Apakah hasil penelitian didukung oleh bukti?
-          Apakah generalisasi dari hasil penelitian terbatas pada populasi peserta dalam penelitian?
  1. Penulisan
-          Apakah keseluruhan struktur penelitian konsisten dengan topik yang dibahas dalam penelitian kuantitatif?
-          Apakah penelitian yang ditulis menggunakan referensi yang luas?
-          Apakah penelitian yang ditulis tepat untuk pembaca yang dimaksudkan

Berikut ini daftar untuk menilai kualitas penelitian atau untuk mengevaluasi kualitas laporan penelitian kualitatif berdasarkan Creswell (2012: 287) terkait dengan enam langkah dalam penelitian:
      i.     Judul Penelitian
-       Apakah judul penelitian mencerminkan masalah pokok penelitian yang sedang dipelajari?
-       Apakah judul penelitian mencerminkan subjek dan tempat penelitian?
    ii.     Pernyataan masalah
-       Apakah peneliti memberikan bukti bahwa masalah yang diteliti penting untuk dikaji?
-       Apakah ada indikasi bahwa peneliti menemukan problem penelitian ini melalui pencarian literatur masa lalu atau dari pengalaman pribadi?
-       Apakah masalah penelitian cocok dengan pendekatan kualitatif?
-        Apakah asumsi penelitian konsisten dengan pendekatan kualitatif?
  iii.     Kajian pustaka
-Apakah peneliti memberikan tinjauan literatur tentang masalah penelitian yang diteliti?
-Apakah penelitian mengikuti gaya APA?
  iv.     Tujuan dan Pertanyaan Penelitian
-Apakah peneliti  menentukan dengan baik pernyataan tujuan dan pertanyaan penelitian?
-Apakah pernyataan tujuan dan pertanyaan penelitian menunjukkan masalah pokok penelitian, subjek, dan tempat dimana penelitian dilakukan?
    v.     Data Collection
-Apakah peneliti menuliskan langkah-langkahpengumpulan data terhadap subjek penelitian dengan jelas?
-Apakah penulis memilih strategi purposive sampling untuk menentukan subjek dan tempat penelitian?
-Apakah pengumpulan data ditentukan secara jelas dan luas?
  vi.     Analisis Data dan hasil
-Apakah langkah yang diambil sudah tepat untuk menganalisis teks atau data visual ke dalam tema, perspektif, atau kategori?
-Apakah hasil pengumpulan data cukup untuk menjadi bukti yang sanggup mendukung hasil penelitian?
-Apakah hasil penelitian dapat menjawab pertanyaan penelitian?
-Apakah hasil penelitian realistis dan akurat?
    vii.Penulisan
-Apakah struktur penulisan penelitian sesuai dengan hukum penulisan laporan penelitian kualitatif?
-Apakah hasil penenlitian ditulis dengan menggunakan sudut pandang pribadi?
-Apakah penelitian yang ditulis tepat untuk pembaca yang dimaksudkan?



DAFTAR PUSTAKA

Ary, D. dkk. (2010). Introduction  to Research in Education (8th ed). United States: Wadsworth Cengage Learning.
Arifin, Zainal. (2012) . Penelitian Pendidikan Cetakan kedua. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Creswell, J.W. (2012). Educational Research (4th ed). Boston: Pearson Education, Inc.
Fraenkel, J.R & Wallen, N.E. (2009). How to Desaign and Evaluate Research in Education (7th ed). Newyork: McGraw-Hill.
Margono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Sandjaja dan Albertus Heriyanto. (2011). Panduan Penelitian Cetakan Edisi Revisi 2011. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Program Pasca Sarjana UNY. (2013). Pedoman Penyusunan Tesis dan Disertasi Program Pascasarjana UNY. Yogyakarta: UNY.



0 Response to "Laporan Penelitian"

Total Pageviews